Bule sukanya muka-muka Pembantu :(


Masyarakat kebanyakan di Indonesia, masih suka risih kalau lihat wanita biasa jalan dengan seorang laki-laki bule, terlebih apabila si wanitanya berpenampilan biasa-biasa saja, dengan kulit geseng (baca eksotik), wajah ndeso,  dan dengan penampilan seadanya seperti keseharian mereka.
Ketika melihat pemandangan itu maka mulut usil mereka segera ramai, yang bilang 'Ayam' lah, 'Bebong' lah dan berbagai macam istilah lain. Belum lagi tatapan sinis dari mereka.
Tapi seringnya saya lihat pasangan beda bangsa itu, nyantai saja kayak di pantai, tidak peduli atau memang tidak mendengar, entahlah.
Sadis memang kedengarannya, padahal siapa tau wanita-wanita geseng yang menurut mereka berwajah ndeso itu sebenarnya adalah istri dari laki-laki bule tersebut.
Dan menurut suaminya tentu saja istrinya ini adalah wanita yang paling cantik dan seksi.

Lain hal apabila yang melintas adalah artis wanita cantik nan glamour dengan pasangan bule-nya, malah tidak pernah terdengar ada mulut usil yang menghina-hina, mereka malah memuji-muji sang artis.

Saya juga dulu pernah mengalami diskriminasi seperti itu justru dari sesama wanita, ketika saya melintas di depan sebuah restoran cepat saji, disebuah Mall di Jakarta, sekelompok perempuan muda dalam satu
meja, kasak-kusuk saling tendang sambil berbisik-bisik

"ssssstttt liat tuh.. jalan sama bule".

Dulu, pernah ada seorang laki-laki cukup umur menghina terang-terangan, dia katakan mengira kenal dengan saya yang biasa mejeng malam-malam didepan Don Bosco Padang.
Saat itu saya baru saja kembali dari kampung dan menginap di kota Padang untuk perjalanan esok harinya dari Padang ke Jakarta. Menginap di salah satu hotel di kota Padang.
Saat check-in, laki-laki dimaksud menatap saya terus-terusan. Risih ditatap begitu, suami saya menegur dengan bahasa Indonesia yang sangat baik.

"Ada apa?"

"Saya kenal dia, yang sering didepan Don Bosco"

Ini penghinaan berat terhadap saya sekaligus suami saya! Dia kira suami saya 'nenteng ayam'.

"Bapak hati-hati kalau bicara! Dia istri saya, tidak seperti yang ada dipikiran kotor Bapak!”

Memang sangat keterlaluan ya, sangat berani berkata seperti itu, menghina seorang wanita didepan suaminya.

Balik lagi ke kasak-kusuk usil kebanyakan orang :
·         Bule seleranya muka-muka pembantu!
Yahh terserah deh, nggak apa-apa muka pembantu, yang penting rejeki JURAGAN!

·         Perempuan yang menikah dengan bule pasti ketemunya di Club-club malam
Yang mikir seperti ini, pasti hidupnya keluar masuk goa doank, tidak tau ada yang namanya internet, tidak tau ada yang namanya dunia kerja.

·         Perempuan yang menikah sama bule karena mau gampang dapat uang!
Yang bilang nggak suka uang pasti munafik banget! Semua orang pasti maunya dapat uang dengan mudah, malah kalau bisa tiap hari maunya tanggal 25 saja (hari gajian saya hahahah..)

Tapi perlu diketahui, bahwa banyak perempuan Indonesia menikah dengan bule ketika posisi dan jabatan mereka sudah sangat baik, ketika salary mereka sudah jauh diatas rata-rata!
Itu hanya persoalan jodoh, yang kebetulan jodohnya beda warna kulit dan beda kebangsaan, dan kalau kebetulan wajah mereka dan saya tidak secantik artis-artis Ibukota, apakah pantas mendapat tatapan sinis dan kasak-kasuk usil tersebut?

Komentar

Anonim mengatakan…
cuman orang2 yg tdk pernah keluar atau tdk pernah secara langsung bersosialisasi dgn bule yg pikiran nya seperti itu.
niawashi mengatakan…
syirik tanda tak mampu .. hehehe ..

Bukan hal baru mom, point ke dua dari bawah... yang sering mereka nilai...

Saya waktu itu transit di Singapore, karena baggage terlambat 2 jam...dan perut complain, so beli some food, beberapa expatriate dengan manisnya berucap, hey you dari club ya, suka karaoke di mana?!
Bahhhh... tak semprot abis mereka, saya seumur hidup belum pernah masuk, apalagi karaoke! Hampir saya siram tuh dengan ice lemon tea! Aku perlihatkan name card suami... Muka mereka merah abisss bu!

Tuhan Maha Melihat koq, daripada terbawa emosi tambah ndak baik, my experience di Singapore.

Eny DArief mengatakan…
Yup, setuju.
Tks ya.. sudah berkunjung
Eny DArief mengatakan…
Menarik Nia,
saya juga belum pernah ke karaoke (sabodo dibilang kam se u pay), saya lebih suka menikmati waktu bersama keluarga, nonton bioskop.
Benar, menyikapi orang-orang seperti itu (yang straight to the point) harus tegas. Tapi kalau yang hanya bisik-bisik yah… biarin saja mereka begitu sampe ndobleh.. hehe.

Tks Nia.
niawashi mengatakan…
add mom

Menjaga penampilan kita.
Pakaian yang rapi, serasi, dan tercium harum. Memakai pakaian yang baik bukan tanda kesombongan. Allah Maha Indah dan menyukai keindahan.
Jangan meremehkan penampilan karena hal ini akan membuat orang lain senang atau sebaliknya.

Duh! ngeri bu, kalau kita terbawa emosi, orang sekarang mudah tersulut amarah.
Bepergian kalau saya bisa sendiri, lebih baik suami di rumah. Saya bukan istri yang selalu mendapat pelayanan suami full. Mandiri dan gesit jauh lebih nice buat saya sendiri loh. Mendapat pengalaman dan juga ilmu. Walau suami tak tega, melepas saya bertugas sendirian. Apa lagi kalau bawaannya berat untuk ukuran tenaga saya. Dia akan bergumam, see .. but he would say.. thank you honey... terbayar lelahnya saya .. hehe..

Ayo yang punya pengalaman .. di share .. agar unek-unek terlepas dari hati dan pikiran... mana tahu ada rekan-rekan yang dapat memberi solusi... ya nggak bu...smile ...


Eny DArief mengatakan…
hehe.. big smile Nia.
cha mengatakan…
salam kenal mbak,
tapi mukaku bukan muka pembantu kok, hehehehe.... emang sih kdg2 begitu penilaian org dan juga dipikirnya tiap bule itu tajir .... :p
Eny DArief mengatakan…
salam kenal Cha.
thanks yaaa. hihi. .. Alhamdulilah.... ada juga yang mengkonfirmasi 'bukan muka pembantu' padaku.
Unknown mengatakan…
Sy mau gabung... Boleh ngk yaa he
Sbnarnya sy blum menikah tetapi berencana akan menikah dgn warga negara asing.. skrang dlm proses persiapan mohon doa nya agar ap yg kami impikan berjln dgn baik
Eny DArief mengatakan…
boleh.. silahkan bergabung Iyol Zacky.
saya doakan semoga pernikahannya nanti lancar. aamiin.
may mengatakan…
Assalamualaikum, hmmmm post2nya mbak eny sangat bagus. Aku jd g merasa sendiri di sindir di olok2 gara2 ak punya calon suami orang cina. Awalnya merasa risih dan sakit hati dikata2in, tapi ternyata banyak jg yg mengalami nasib sepertiku. Thanks mbak ini bisa buat support
Eny DArief mengatakan…
Waalaikum salam wr wb.
Tksh May sudah berkunjung.

Salam.
Unknown mengatakan…
Tante , ketemu sama suaminya dimana kalo boleh tau?
Apa suami ga komplain waktu tante pakek jilbab ? Berarti dia juga ikut agama tante kan ? Alhamdulilah
Aku cita2 banget bisa jadi sama kulit putih tante ><
Unknown mengatakan…
Tante dulu ketemu sama suami dimana kalo boleh tau?
Suami ga keberatan kalo tante pake jilbab? Apa suami awalnya udah muslim?
Maaf ya banya2 nanya , saya cita2 pgn nikah sama kulit putih ><
Anist mengatakan…
*saya senyum2 sndiri baca tulisan Bu Eny ini* ..., karena saya juga sering mengalami diskriminasi sosial hanya karena berjodoh dengan WNA. Hubby sih nghiburnya gini "they r jealous cuz their hubbys r not as handsome as me" ... hehehe