Temporary Residential Card - new SKTT


Beberapa waktu lalu saya memperpanjang SKSKPS dan KIP suami saya yang habis masa berlakunya melalui agent yang biasa saya pakai. Ada beberapa perubahan yang berlaku per 1 Januari 2013, karena Kartu Identitas Pendatang (KIP) sudah tidak ada lagi, sebagai penggantinya adalah Surat Keterangan Tempat Tinggal (Temporary residential card ), yang bentuknya kurang lebih mirip dengan KIP sebelumnya.

Dengan begitu artinya memangkas 1 step birokrasi, yaitu tidak perlu datang ke kelurahan untuk apply SKTT tersebut, cukup di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, bersamaan dengan SKSKPS.

Cukup ajukan 1 set dokumen dibawah ini untuk persyaratannya perpanjangan SKSKPS dan SKTT  :
  1. Surat sponsor istri bermaterai
  2. Photo copy KITAS
  3. Photo copy Passport
  4. Photo copy Blue book
  5. Photo copy KTP istri
  6. Photo copy Kartu Keluarga
  7. Photo copy buku nikah
  8. Pas photo suami ukuran 2x3 dua lembar dengan background merah. 

Komentar

niawashi mengatakan…
Rumah(blog)ibu cukup hangat. Ibu menjawab satu persatu, pertanyaan yg datang.

Tentunya sangat membantu bagi kita yang awan birokrasi dan aturan negara. Dulu saat saya mau menikah, merasakan benar bagaimana isi kepala di plintir ke kanan dan ke kiri.

Semoga bertambah ilmunya yang sangat mulia sekali, untuk ibu dan kami. Jangan bosan dengan berbagai pertanyaan dariku.

Senantiasa jaga kesehatan ya mom, and dilimpahkan kebahagian. hugs
Eny DArief mengatakan…
thanks Nia doanya.
semoga Nia sekeluarga juga dilimpahkan kebahagiaan. hugs.
Anonim mengatakan…
Mbak Eny, jadi utk perpanjangan kali ini mbak paakai agent juga?biaya nya brp ya mbak?mohon info dong
Anonim mengatakan…
Mbak ad pertanyaan lg nih,maaf ya mbak..jadi surat sponsor kita buat cuma utk SKSKPS aha? Kalau utuk SKTT tidak perlu surat sponsor ya mbak?makasih
Eny DArief mengatakan…
ya, cukup yang diajukan 1 set aja untuk SKSKPS, SKTT tidak perlu surat sponsor lagi karena sudah termasuk dalam proses pengurusan SKSKPS tsb.
Eny DArief mengatakan…
Ya, saya ngurus pake agent, ga tahan sama macetnya Jakarta kalo harus berjam-jam macet di daerah grogol-slipi. Kalo ngurus sendiri cuma Rp 40.000 langsung jadi di hari yang sama. Kalo ngurus sama agent Rp 200.000,- 2 minggu baru selesai (tergantung agentnya sempatnya kapan nganterin ke rumah).
Anonim mengatakan…
Mba bole minta nmr contact agent nya ga?aku jg kyknya pengen pakai jasa agent soalnya repot jg bw anakku yg msi kcil ikut2 macet dijlan..hehe btw mbak domisili di jaktim ya?
Eny DArief mengatakan…
coba call ke sini 085693004518, namanya Puput. Mudah2an ybs belum pindah kerja.
ya, saya di jaktim.

Anonim mengatakan…
Ok mba..saya coba sms ke mbak puput ini dulu..makasih banyak mbak infonya..sngat membantu skali
niawashi mengatakan…
Ikutan nimbrung mom, SKSKPS dan SKTT kalau beda wilayah apply nya di wilayah kita tinggal atau memang di DKI S. Parman tersebut? baru kepikir, karena wilayah saya Ciledug, tangerang.

Beberapa kali email teman yg wilayahnya sama, selalu saja tak ada jawaban. Bersyukur ibu dengan bijak berbagi ilmunya di sini. Hanya Alloh yang dapat melimpahkan pahala buat ibu atas sharingnya.
Eny DArief mengatakan…
Mestinya SKTT di apply sesuai wilayah. Coba Nia cek ke Dinas Kependudukan dan Catatan sipil kota Tangerang dibawah ini:
Jalan Ks Tubun 2, Tangerang 15111, Indonesia
Phone:+62 21 5587271.

Semoga membantu.
Aamiin.

Eny DArief mengatakan…
Ada web nya nih, coba masuk login disitu ada menu aplikasi kependudukan.
http://disdukcapil.tangerangkota.go.id/
niawashi mengatakan…
Thank you mom infonya.
Anonim mengatakan…
Senangnya sudah tidak perlu ke kelurahan....kebetulan suami baru selesai alih statusnya sekarang sedang mengurus KITAS dan POA. Terima kasih..informasi di blognya sangat membantu. Saya juga urus sendiri semua. Semoga untuk dokumen lainnya lancar.
Eny DArief mengatakan…
Hai...
Semoga urusan dokumen kamu juga lancar ya..
terima kasih kembali.
Anonim mengatakan…
Thanks mbak...KITAS dan MERP sudah selesai ini besok baru mau urus SKSKPS dan SKLD. Mau tanya apakah perlu urus STM?Saya belum pernah urus sebelumnya.Semoga UU Imigrasi no. 6 tahun 2011 mengenai orang asing pemegang KITAS dan KITAP bisa bekerja di Indonesia cepat ada kelanjutannya....Btw...gimana kalau dibikin komunitas aja..kan bisa saling sharing dan bisa saling bantu untuk urusan dokumen seperti ini. Saya pernah searching untuk agen pengurusan KITAS ini...6 - 9 juta mintanya...dan mereka suggest pakai VITAS baru ambil KITAS seperti yang mbak lakukan. Kalau saya langsung alih status dari visa sosbud ke ITAS. Dengan adanya blog mbak..kita jadi lebih tahu dan..bisa menghemat biaya juga ;-)Thanks..
Eny DArief mengatakan…
hallo..
Turut senang urusan imigrasinya lancar.
Untuk ajukan SKLD dan SKSKPS tidak perlu urus STM.
Ya semoga UU imigrasi dan UU ketenagakerjaan klop.
Bikin komunitas ide bagus, hayoook.

Rgds.
Anonim mengatakan…
Hi..mbak Eny..thanks ya...saya baru urus SKSKPS...sudah macet-macet ke Catatan Sipil di Slipi...katanya mesti di Jakarta Barat..kalau telat baru bisa urus di sana..ya...ke Kantor Catatan Sipil di Jakarta Barat..macet juga..sampai sana katanya ketemu ibu Petra di lantai 2, si ibunya mau keluar disuruh ketemu dengan yang namanya Kristian...ok..sudah diterima..katanya harus bayar dulu..dan minta 175000, saya minta kwitansi tidak ada..dan harus bayar dulu...nanti sudah selesai baru dikabari kapan bisa diambil..aduh..karena sudah pusing dan macet dari pagi..jadinya sudah capek untuk berargumentasi..padahal di bawah tertulis jelas biayanya SKTT Rp 50000 dan Surat keterangan lainnya Rp 10000. Tau begitu..mending saya telat saya bikin SKSKPSnya...lebih murah..cuma 60000 + denda 50000 tidak perlu ongkos taksi dan pusing serta bermacet-macet ke Meruya...imigrasi masih lebih baik..Thanks ya...ayo bikin komunitas...saya juga sering cek website expat Indonesia..banyak info juga..tapi di sana kan banyakan dari pihak suami..dan orang asingnya...btw..nama saya Juliet..salam kenal ya...aduh..ini kalau sudah selesai..tahun depan baru ketemu imigrasi lagi..sebelumnya suami pakai Visa sosbud..jadi saya hampir 3 minggu sekali ke imigrasi perpanjang visa..Ayo..kapan bikin komunitasnya..
Eny DArief mengatakan…
Hai Juliet.
Mahal ya sampe 175.000 padahal ada salah satu pembaca blog ini yang datang urus sendiri, terlambat, totalnya cuma 50.000, langsung jadi dihari yang sama.
Saya, pake agent, duduk manis dirumah, 200.000.
Mending pakai agent saja untuk yg satu ini, karena kita ga pernah menang melawan macet jakarta.
Ok, Juliet.
Anonim mengatakan…
Hi Mbak Eny, update terbaru nih...saya abis dari Catatan sipil Jakarta, saya tulis surat komplain ke Catatan Sipil melalui website mereka, dan dibalas keesokannya harinya...trus sorenya saya ditelepon oleh orang bernama Pak Joko (085881322188) katanya dari Catatan Sipil mau datang ke rumah menyerahkan SKTT dan SKSPS yang sudah jadi serta mau bincang-bincang...ya..saya kebetulan tidak bisa...jadi nanti saya yang telepon dan mau ambil ke sana...katanya Senin dan Selasa ini catatan Sipil mau sosialisasi peraturan baru mengenai SKTT serta biayanya ke semua staffnya..katanya. Ini saya link website catatan sipil dan surat komplain saya..siapa tau ada yang mengalami hal yang sama.
http://dki.kependudukancapil.go.id/index.php/forum/10-perkawinan-dan-perceraian/8612-syarat-syarat-memperoleh-sktt?start=6#9579
Iya..nih..lebih mahal dari pakai agen...dah panas...macet...tapi mudah2an uang saya dikembalikan setelah saya tulis komplain. Untuk biaya dokumen bisa di cek di peraturan daerah no 3 tahun 2012. Di sana memang tertulis SKTT Rp 50000 dan surat keterangan lainnya (mungkin maksudnya SKSPS) Rp 10000. Tidak jelas nih..sebenarnya urus SKTT mesti di catatan sipil daerah kita atau bisa langsung ke catatan sipil pusat yang di Slipi. Suami saya urus sendiri SKLDnya tidak ada masalah, biaya resmi Rp 100000, rencana jadi seminggu kemudian. Mudah2an Catatan sipil juga makin bagus pelayanannya seperti di imigrasi...(walaupun kadang sudah ke sana....dokumen belum ditanda ta)ngan..belum jadi...tapi...tidak ada biaya siluman) dan Polres. Saya urus sendiri ke catatan sipil juga setelah baca di blog ini...ternyata.....masih juga ada orang yang mau menipu warga....untung juga saya tanya namanya...
Nanti akan saya update hasil pertemuan dengan Pak Joko, dan lihat apakah uang saya akan dikembalikan.;-) Dengan share informasi seperti ini kita jadi bisa lebih cerdik dan lain kali...untuk urusan pemerintahan seperti ini...paling penting...tanya nama...dan kalau bisa no NIP dan telepon..biar kalau ada apa-apa kita bisa komplain dengan jelas. Setelah ini selesai...tahun depan...baru kembali bertemu dengan bapak/ibu pejabat yang.."sibuk"...;-) untuk apply KITAP. Btw..mbak Eny tidak coba apply KITAP saja untuk suami? Menurut peraturan imigrasi baru kan kalau menikah sudah lebih 2 tahun bisa ajukan KITAP, tidak harus tunggu sampai KITAS dua kali.
Thanks ya mbak atas informasi di blog ini. Selamat weekend...
Anonim mengatakan…
Hi Mbak Eny,
Hari ini saya sudah mendapatkan SKTT dan SKSKPS dan mendapat pengembalian uang. Biaya resmi sesuai dengan PERDA no. 3 tahun 2012 adalah SKTT RP 50000 dan surat keterangan lain RP 10000. Kalau terlambat biaya denda Rp 50000. Selain itu biasanya ada biaya sukarela untuk sumbangan PMI dan ZIS.Karena hari ini mereka tidak bisa memberikan kupon PMI dan ZIS yang katanya sudah dipungut jadi saya hanya dikenakan biaya total sebesar Rp 60000. Untuk ke depannya menurut bapak Djoko, kalau ada komplain bisa langsung disampaikan melalui website catatan sipil. Semoga ke depannya data kependudukan sudah link ke semua departemen jadi tidak harus urus satu-satu.
Juliet
Eny DArief mengatakan…
Goooood Juliet.. memang sekali2 harus digebrak itu oknum2.
Gimana hasil pertemuan dgn pak Joko?
Dibalikin ga duitnya? (hihihi).
Soal KITAP good info Juliet, tks. akan saya pelajari dulu, nanti saya tindak lanjuti.
Btw, memang benar kalo menghadapi birokrasi kantor2 pemerintah kita harus tau dulu peraturan dan undang2nya, jadi kita ga dikerjain orang, dan seperti yang Juliet lakukan : tanyain nama dan NIP nya (good idea), kalo bisa tanyain ukuran sepatunya sekalian...hahahaah (maksdunya buat beliin oknum tsb sepatu untuk 'nyambit' onmum tsb kalo nipu lagi... hahah canda).

Ok Juliet, good afternoon.
Eny DArief mengatakan…
goood Juliet.
Anonim mengatakan…
Haha..mbak Eny..betul sekali...tanya ukuran sepatunya..tapi sayang juga..mending beli kelom..lebih keras dan murah...haha...setelah berbicara dengan bapak Djoko..katanya si Oknum itu pegawai tidak tetap...dan dia pikir saya agen...jadi minta uang lebih banyak...ga masuk akal ya..masak agen berduaan..hehe..kebetulan saya ke sana sama suami karena dia juga ingin tahu biar nanti bisa urus sendiri, ya...masak dokumen saya tidak dicek dulu toh ya...terus kata si pak Djoko dipikirnya yang kawin sama orang asing banyak uangnya...mereka tidak tahu peraturan kali ya..kalau KITAS ikut istri kan ga bisa kerja...gimana bisa ada uang..hehe..dasar matanya masih ijo kalo ngurusin dokumen orang asing..hehe..Juliet
niawashi mengatakan…
Saya sempat baca komplain nya si Juliet, tapi website disdukcapil dki sudah ganti tampilan. Thanks sudah di share, jadi banyak ilmu yang di dapat.

Beda sekali dengan disdukcapil wilayah saya, pelayanan publik aja, tak ada. Kanim apa lagi... kanwil masih pakai aturan entah kapan. Benar kata ibu,cuapung deh! Wna banyak yang tidak urus SKTT, huffff ... kacau ... soon saya harus seminar nih dengan birokrasi Tangerang. Seminar ..siap berkicau dan penuh tantangan...
Eny DArief mengatakan…
hihihi..itu alesan si pak Djoko aja untuk nutup kesalahan department-nya, moso jelas2 datang berdua, dibilang agent. Pak Djoko kurang baca undang2 imigrasi nih, padahal kerjaannya ngurusin SKTT orang asing. Musti sabarrrr ngadepin orang2 pemerintahan.
Eny DArief mengatakan…
Sekarang giliran Nia kasih seminar ke orang disdukcapil Tangerang. Jangan lupa print out undang2nya dan aturannya dulu. Good luck ya bu.
Anonim mengatakan…
Malem Bunda Eny,

Mau ijin nimbrung yaa..

Kebetulan aku juga mau urus SKTT dan SKSKPS, trus ada yang namanya SKJ (Surat Keterangan Jalan) apakah bunda Eny membuat SKJ juga untuk suami?
Aku denger2 kalo TKA harus membuat SKJ dan valid selama 3 bulan.

Mohon infonya Bund :)

Alicia
Eny DArief mengatakan…
Hallo Alicia,
Saya tidak buat SKJ waktu apply SKTT/SKSKPS, karena memang tidak ada dipersyaratan sponsor istri.
Saya tidak tau apabila WNAnya adalah TKA (tenaga Kerja Asing)di Indonesia, apakah diperlukan SKJ atau tidak.

Salam.
Anonim mengatakan…
Mba Eny,

Boleh tau Surat Sponsor Istri buat SKTT seperti apa ya? Ada contohnya? Terima kasih..

Dina
Eny DArief mengatakan…
Hallo DIna,

Saya cari soft copy di compi saya ga ketemu, tapi kurang lebih isinya sama dengan Surat sponsor SKLD, hanya tujuannya kepada :

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
DKI Jakarta
Jalan Letjen S. Parman No.7, Jakarta Barat.
Telpon : 021 5662400, 5662345, 5662296

Maksud tujuan dalam surat sponsor disebutkan untuk membuat SKTT.

Ok, semoga membantu ya Dina.

Salam.
Unknown mengatakan…
Dear Mbak Eny,
Suami saya telah mendapatkan e-KITAS dan Blue Book dari kantor Imigrasi.
Dari Polda kami telah mendapatkan STM,(SKLD masih diproses di jakarta dan akan selesai bulan Oktober).
Kemudian kami lanjut ke Catatan sipil, dimana kami diberi 3 formulir isian. 1 formulir yang harus saya isi sebagai pelapor dan ditandatangani oleh kelurahan, dan 2 formulir yang diisi oleh suami saya sebagai pemohon.
Setelah 2 minggu, kami kembali lagi ke catatan sipil, dan diberikan 1 lembar dokumen seukuran KTP berwana hijau(Temporary Residential Card).
Kami tanyakan kepada petugas Catatan Sipil, apakah ada berkas lain yang harus kami terima, jawab mereka tidak ada berkas lain.

Menurut yang mbak Eny ketahui, apakah memang seperti itu?

Terimakasih banyak atas perhatiannya. salam, Veronica
Eny DArief mengatakan…
Dear Veronica,

Ada yang diberikan ke kita selain SKTT tersebut, yaitu : form SKPPS (SKSKPS) yang di ttd oleh kepala dinas kependudukan dan capil.
Baiknya tanyakan saja mengenai SKPPS tsb.

Salam.
Unknown mengatakan…
Informasi bagi yang tinggal di kotamadya Bekasi:

Untuk mendapatkan SKTT dan SKPPS dari Dinas Catatan Sipil Kota Bekasi, selain dokumen-dokumen yang telah diinformasikan oleh Ibu Eny DArief diatas, mereka juga meminta copy STM dan SKLD. Huff...

Atau mungkin karena saya bertemu oknum yang NGATIDJO?
Eny DArief mengatakan…
Tksh info-nya Pak Reza Muhamamd, bermanfaat buat pembaca lain.
Apa mungkin itu peraturan baru? (saya belum cek di Capil Jakarta).

btw, si NGATIDJO jadi 'kondang' tuh, tapi masih 'manteng' di kelurahan area rumah saya.
Anonim mengatakan…
Mbak Eny,

Salut dengan blognya, sangat kaya dengan informasi dan membantu. Tapi perubahan peraturan cepat sekali, sehingga beberapa informasi perlu diperbarui. Misalnya, blue book sudah ngga ada. Demikian jg dengan SKLD. Lihat http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt51e6121250863/surat-keterangan-lapor-diri-dan-surat-keterangan-tempat-tinggal-untuk-wna-

Saya ada sedikit pertanyaan. Istri saya baru saja dapat KITAS dan kami mau mengurus SKTT. Kami tinggal di Jakarta Selatan dan istri saya mengurus KITAS-nya menggunakan alamat Jakarta Selatan, sementara KTP saya dari Jakarta Timur. Apakah ini akan jadi masalah saat mengurus SKTT di Dinas Kependudukan Jakarta Selatan?

Terima kasih sebelumnya. Wassalaam - Budhi